Aku perempuan aku dibentuk dari rusuknya olehnya aku menjadi penjaga hatinya Aku perempuan aku dicipta untuk jadi penolong baginya olehnya aku tumbuh lebih kuat baginya Aku perempuan aku dicipta sebagai istri bijak olehnya aku diperlengkpai dengan kelembutan Aku perempuan aku didaulat untuk menjadi surga olehnya kuamini sempurnanya rahimku Aku perempuan kuatku adalah kuatnya lemahku adalah sempurnanya setiaku adalah bangganya lalaiku adalah hebatnya kilauku adalah mulia-Nya Terima kasih untuk membuatku hebat
Kamu, mengapa masih di mana? mengapa tak bersegera? Aku, bilakah kan kusambut dirinya? bilakah kan ku temui ujung penantianku? Jawab, demi udara yang kau hirup demi langit yang tak beujung aku tetap niscaya gambar: www.mrwallpaper.com
At Home Kulihat mendung menggelayut di langit senja Kicauan burung isyaratkan pamit pulang Kembang pukul sembilan pun tunduk perlahan Disapa rinai hujan hapus marak sang jagad Si gadis kecil menatap pilu di balik jendela Acuhkan rayu sang bunda Dalam diam bertanya pada katak Bertaut nyanyi dan loncatan di tanah basah Rupanya sang Rahim arif benar Waktu digulir agar semesta Lalui detik dalam kagum Maknai kisah dalam isyarat Di sana keajaiban bangun tahtanya.
Komentar
Posting Komentar