Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

Hijau di Kelabu

Gambar
At Home Kulihat mendung menggelayut di langit senja Kicauan burung isyaratkan pamit pulang Kembang pukul sembilan pun tunduk perlahan Disapa rinai hujan hapus marak sang jagad  Si gadis kecil menatap pilu di balik jendela Acuhkan rayu sang bunda Dalam diam bertanya pada katak Bertaut nyanyi dan loncatan di tanah basah Rupanya sang Rahim arif benar Waktu digulir agar semesta Lalui detik dalam kagum Maknai kisah dalam isyarat Di sana keajaiban bangun tahtanya.

Temui Arah Hati

Aku memejamkan mata Dan mencoba menutup telinga Menanti hati ini berbicara Pada akal sehatku Aku merasa... Sungai kecil sudah mulai meluap Saatnya bertemu samudera raya kian dekat Atau berbelok membuat sungai baru Sungai baru masih kering Dia lenyap oleh kemarau Samudera raya buas Namun kau bebas menari

Pagi itu di Sepinggan

Dua pagi di Sepinggan Yang satu membuatnya girang tak terkira Senyumnya tak lepas dari bibirnya Tak sabar menghitung detik menit Dan dia berkata: "ini pintu bahagiaku" Namun pagi yang lain di Sepinggan Kau bawa haru yang mendalam Menjemputnya dari satu mulut si burung besi Ke mulut burung besi lainnya Pintu bahagia kini menjadi pintu haru oleh waktu Dan pintanya pada sang maha rahim Agar pagi lain di Sepinggan Kembali menjelma jadi pintu bahagia Bersama sang waktu