Pagi itu di Sepinggan

Dua pagi di Sepinggan
Yang satu membuatnya girang tak terkira
Senyumnya tak lepas dari bibirnya
Tak sabar menghitung detik menit
Dan dia berkata: "ini pintu bahagiaku"

Namun pagi yang lain di Sepinggan
Kau bawa haru yang mendalam
Menjemputnya dari satu mulut si burung besi
Ke mulut burung besi lainnya
Pintu bahagia kini menjadi pintu haru oleh waktu

Dan pintanya pada sang maha rahim
Agar pagi lain di Sepinggan
Kembali menjelma jadi pintu bahagia
Bersama sang waktu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Percakapan 3 Masa

Catatan Rindu